Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hancur Lebih Dulu

6 Maret 2024   16:26 Diperbarui: 6 Maret 2024   16:26 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hancur Lebih Dulu: Puisi tentang Cinta yang Berakhir Pahit

Lebih baik hancur lebih dulu,
Daripada terluka di akhir waktu.
Melepaskan cinta yang tak bersatu,
Daripada terjebak dalam pilu.

Lebih baik merasakan sakitnya kini,
Daripada menanggung beban di hari nanti.
Menelan pil pahit kenyataan ini,
Daripada terbuai mimpi yang tak pasti.

Lebih baik merelakan yang tak tergapai,
Daripada terus menanti yang tak kunjung datang.
Membuka hati untuk cinta yang baru,
Daripada terjebak dalam bayang-bayang masa lalu.

Hancur lebih dulu, agar bisa bangkit kembali,
Luka yang perih, akan menguatkan hati.
Percayalah, cinta yang tulus akan datang,
Di waktu yang tepat, tanpa perlu dipaksakan.

Hancur lebih dulu, sebelum senja merangkul langit,
Cinta kita terpatahkan dalam keheningan malam.
Pahit getirnya rasa yang terluka,
Menyisakan luka yang sulit untuk disembuhkan.

Kita menyulam mimpi di antara bintang-bintang,
Namun kenyataan menghempaskan kita ke tanah.
Saat cinta yang kita bangun runtuh seperti kastil pasir,
Kita tersadar bahwa bahagia itu rapuh dan sementara.

Kata-kata terucap, tapi terlalu terlambat,
Untuk menyelamatkan hati yang telah hancur berkeping-keping.
Kita berjalan sendiri di jalanan yang dulu kita bagi,
Menyusuri lorong-lorong kenangan yang kini sunyi.

Meski pahitnya rasa yang kita rasakan,
Kita belajar dari setiap detik yang terlewati.
Cinta yang berakhir membawa pelajaran berharga,
Bahwa terkadang hancur lebih dulu adalah jalan menuju kesembuhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun