Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bapak: Tak Ingin Usai

4 Maret 2024   10:28 Diperbarui: 4 Maret 2024   10:39 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak Ingin Usai
Bapak, kau abadi di hati kami,
Teladanmu pelita yang tak pernah padam.
Kau pergi selamanya di hari Sabtu legi,
Minggu pahing perjuanganmu di dunia ini tak ku sia-siakan.

Di masa pertobatan dan pengampunan ini,
Bangkitkan semangat ini,
Agar kami terus melangkah di jalan yang kau tunjukkan.

Kenangan bersamamu tak terlupakan,
Canda tawamu, nasihatmu, dan kasih sayangmu.
Walaupun kini kau telah tiada,
Cinta kami padamu takkan pernah sirna.

Kami berjanji,
Akan selalu mendoakanmu,
Dan meneruskan perjuanganmu di dunia ini.

Semoga kau tenang di alam sana,
Dan diampuni segala dosa-dosamu.

Bapak, kau tak ingin usai
Di hati dan pikiran kami.
Kau abadi,
Sebagai teladan dan sumber inspirasi.
Bapak, engkau abadi dalam relung hati kami,
Teladanmu bersinar, pelita yang tak padam terurai.
Pergimu di hari sabtu legi, minggu pahing,
Perjuanganmu di dunia takkan sirna di sana.

Kita memeluk kenangan akan bapak dengan rindu,
Karya-karya dan jejakmu, menyemai harapan di setiap sudut.
Di masa pertobatan dan pengampunan ini,
Kita bangkitkan semangatmu yang menggebu-gebu.

Pada setiap langkah, pada setiap doa yang kita panjatkan,
Engkau tetap hadir, membimbing langkah-langkah kita.
Bapak, teladan yang membara dalam hati,
Kami sumpah untuk memperjuangkan impianmu, setiap detik.

Di bawah cahaya mentari, di bawah gemintang yang bersinar,
Kita terus melangkah, mengenang jasa dan bimbinganmu.
Pada setiap hari, pada setiap detik yang terlewati,
Engkau tetap hidup, dalam doa dan semangat yang tak terpadamkan.

Bapak, meski engkau pergi meninggalkan dunia ini,
Engkau tetap hadir dalam setiap langkah kami.
Kami tak ingin menghiasi akhir dengan duka,
Namun dengan kegigihan mewujudkan impianmu yang suci.

Di masa pertobatan ini, di saat pengampunan tiba,
Kami bangkitkan semangatmu, menjaga api di dalam dada.
Bapak, kau tak pernah usai, kau abadi dalam hati,
Kami lanjutkan perjuanganmu, mengukir kebaikan di sepanjang jalan hidup yang panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun