Tanda-Tanda Lelaki di Fase Terberat
Di balik tatapan matanya yang teduh,
Tersembunyi badai yang tak terduga.
Lelaki tegar pun bisa rapuh,
Saat fase terberat datang menyapa.
Pundaknya yang kokoh terasa lelah,
Menanggung beban yang tak terkira.
Bibirnya yang terbiasa tersenyum,
Kini terukir garis kesedihan yang mendalam.
Tidurnya tak lagi nyenyak,
Terjaga di malam yang sunyi.
Pikirannya berkecamuk, mencari solusi,
Untuk keluar dari jurang yang kelam.
Dia tak ingin menunjukkan kelemahan,
Berusaha tegar di hadapan semua orang.
Namun, hatinya menjerit pilu,
Memohon pertolongan dalam diam.
Jika kau melihat tanda-tanda ini,
Berikan dia ruang untuk bernafas.
Tunjukkan bahwa kau peduli,
Dan siap sedia untuk membantunya.
Dia bukan robot yang tak berperasaan,
Dia manusia yang butuh kasih sayang.
Dukunganmu adalah kekuatannya,
Untuk melewati fase terberat dalam hidupnya.
Di fase terberat, tanda-tanda lelaki teruji,
Dalam kegelapan, karakternya menemui cahaya.
Bentuknya yang tegar, seperti batu yang tak tergoyahkan,
Menjadi pilar bagi mereka yang membutuhkan bantuan.
Dalam hembusan angin dingin, ia tetap berdiri,
Tak gentar oleh badai yang mengamuk di sekelilingnya.
Keberanian dan kekuatannya menginspirasi,
Menjadi teladan bagi yang lemah dan kebingungan.
Di fase terberat, lelaki menunjukkan wajah sejatinya,
Tak bersembunyi di balik kedok ketidakpastian.
Dengan kejujuran dan integritasnya yang tak tergoyahkan,
Dia menghadapi tantangan dengan keberanian yang membara.
Bahkan dalam kegelapan terdalam, ia menemukan cahaya,
Menjadi bekal bagi mereka yang merantau dalam kegelapan.
Di fase terberat, tanda-tanda lelaki yang sejati,
Terpahat dengan kuat, menjadi pemandu bagi mereka yang tersesat.