Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dialog Hati: Aku Milikmu Selamanya

2 Maret 2024   03:55 Diperbarui: 2 Maret 2024   03:55 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dialog Hati: Aku Milikmu Selamanya

Di antara denyut jantung yang kian berdetak,
Ada namamu terukir, takkan pernah pudar.
Sejak pandangan pertama, ku tak bisa mengelak,
Asa ini bertumbuh, subur mekar.

Perlahan ku dekati, genggam tanganmu erat,
Manusia dua insan, terikat dalam satu takdir.
Suka dan duka kita lalui bersama, arungi samudra tak terukur,
Janji suci terucap, "Aku milikmu selamanya."

Melalui hari penuh warna, terkadang kelabu,
Namun cintamu pelita, menerangi setiap langkahku.
Kau sumber kekuatan, saat ku jatuh tersungkur,
Bangkit kembali bersama, menuju masa depan yang gemilang.

Waktu terus bergulir, tiada henti,
Namun cinta kita abadi, bagai permata yang tak ternilai.
Meski rambut memutih, kulit keriput menghiasi,
Janji suci tetap terpatri, "Aku milikmu selamanya."

Dalam dialog hati yang penuh makna,
Kita berbicara dengan kejujuran dan cinta.

Aku milikmu, ucapku dengan tulus,
Tak akan pernah berpaling, selamanya setia.

Dalam irama detak jantung yang seiring,
Kita mengikat janji, tanpa ragu dan teriring.

Kasih yang mengalir di antara kita,
Menyatukan hati dalam ikatan yang abadi.

Dalam dialog hati yang tak terucapkan,
Kita saling memahami, tanpa kata-kata yang terlupakan.

Aku milikmu, dalam semua waktu dan masa,
Sebagai satu, kita mengarungi hidup, bersama-sama.
berdua kita selamanya,
dalam suka dan duka, bersatu jiwa.
Janji suci terpahat, takkan terlupakan,
cinta sejati, abadi sepanjang masa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun