Bila Suatu Saat Nanti
Bila suatu saat nanti, kita tak lagi bersama,
Dulu pernah ada, janganlah bersedih cinta.
Rindu memang punya bahasanya sendiri,
Pun cemburu punya syairnya sendiri.
Kadang aku tak mengerti, alurnya jalinan ini,
Kadang merasa tak berarti, di sudut pandangmu ini.
Prasangka bukanlah titah, tak perlu patuh membabi buta,
Prasangka bukanlah hukum, tak perlu tunduk tanpa bicara.
Mari jalin komunikasi, ungkapkan isi hati,
Agar tak ada dusta, yang membuat cinta ini sepi.
Saling percaya dan jujur, itulah kuncinya,
Agar cinta kita langgeng, tak mudah terombang-ambingnya.
Bila suatu saat nanti, ketika kenangan datang bersua,
Jangan menangis, oh cinta, biarkan ia berlalu.
Rindu memiliki ayatnya sendiri, cemburu pun memiliki baitnya,
Kadang aku tak mengerti, kadang aku merasa tak berarti.
Prasangka bukanlah titah, yang harus ditaati tanpa ragu,
Praduga bukanlah undang-undang, yang harus ditaati tanpa alasan yang jelas.
Biarkanlah cinta dan kehidupan mengalir,
Dalam setiap kebingungan, kita temukan kebijaksanaan dan kebenaran yang sejati.