Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kata Tak Bisa Menghapus Debu

24 Februari 2024   05:21 Diperbarui: 24 Februari 2024   05:22 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kata Tak Bisa Menghapus Debu

Ribuan kalimat bercahaya, mutiara berserakan,
Tapi hati berdebu, dibiarkan menggenang.
Bagai sapu berbaris, menanti tangan bertindak,
Namun debu tak hilang, diam tak henti menyinggung.

Motivasi memekakkan, kata-kata teriakkan,
Tapi langkah tak bergerak, hanya berdiam membisu.
Pepatah bijak bergema, namun hati tak tergerak,
Terjebak dalam nyaman, mimpi tak kunjung digapau.

Ingin berubah, itu saja tak cukup, kawan,
Tindakanlah yang bicara, bukan angan-angan belaka.
Buang debu masa lalu, jemputlah hari esok,
Sapu kekuatanmu, bersihkan hati yang gelap.

Bacaan dan kutipan, hanya pemantik api,
Hasrat dan semangat, itulah yang kau perlukan.
Jadilah sang pemberani, debu tak akan takut,
Maju dan bertindaklah, mimpimu menanti di ujung jalan.

#CelahAwan terbuka, cahaya menerobos masuk,
Bukan kata yang kau butuh, tapi aksi yang bertalu-talu.

Dalam koleksi ribuan kalimat motivasi,
Dan kutipan indah yang menginspirasi,
Namun jika tak dijalankan, tak berarti,
Seperti sapu yang hanya menjadi hiasan di sisi.

Ketika kata-kata hanya menjadi debu di lantai,
Mereka kehilangan makna dan kekuatannya,
Sama halnya dengan pepatah dan kata mutiara,
Jika tak diamalkan, hanya akan menjadi hampa.

Jadilah seperti sinar matahari yang menerangi,
Bukan hanya sekadar bercahaya tanpa arti,
Ambillah hikmah dari setiap kata dan tindakan,
Dan jadikanlah mereka sebagai pijakan dalam langkah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun