Di layar sentuh dingin, asa bersemi,
Dunia maya, hati tersentuh demi,
Pesan singkat, menari-nari,
Menyambung rindu di antara jarak negeri.
Emoticon senyum, pengganti belaian,
Kata-kata manis, menghalau kehampaan,
Suara rekaman, meski tak nyata,
Mengobati rindu, menenangkan jiwa.
Layar bercahaya, jendela hati,
Menatapmu, meski hanya melalui mili,
Status dan foto, jejak kisah kita,
Mengukir kenangan, indahnya cinta.
Namun, dunia maya takkan cukup, nyata,
Ingin bertemu, dekapan hangat menyapa,
Menghapus jarak, menyatukan dua raga,
Menyatukan hati, cinta tak terkira.
Semoga dunia Whatapps jadi jembatan,
Menuju cinta sejati, tak terputus, terpencar,
Dari layar sentuh ke pelukan nyata,
Cinta bersemi, selamanya.
Di dunia WhatsApp, cintaku bersemi,
Dalam setiap pesan yang kubawa dalam genggaman.
Emotikon menjadi bahasa yang mengalir,
Mengungkapkan perasaan yang tak terkatakan.
Kutulis namamu di dalam layar kecil,
Seperti menyusun bait-bait puisi yang indah.
Meski jarak memisahkan, namun hati tetap dekat,
Dalam percakapan yang tak kenal waktu.
Dalam dunia maya, kita bertemu,
Dalam ruang yang tak terbatas oleh jarak.
Setiap suara notifikasi, menjadi alunan lagu cinta,
Yang mengiringi langkah kita di alam digital.
Cintaku bersemi di dalam WhatsApp,
Menyaksikan kebersamaan yang terjalin.
Meski dunia maya, namun rasa tetap nyata,
Dalam setiap pesan, kau adalah bagian dari hatiku.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI