Di balik kaca yang berkilau,
Terpantul sepasang mata yang meredup,
Menatap balik dengan tatapan kosong,
Menyimpan segudang rahasia yang terkubur.
Di balik kelopak mata yang sayu,
Terukir garis-garis kesedihan yang kelam,
Membawa jejak air mata yang telah mengering,
Menyisakan luka yang tak terobati.
Sepasang mata di cermin,
Mencerminkan jiwa yang terluka,
Menahan rasa sakit yang tak terkira,
Mencari jawaban yang tak kunjung nyata.
Di balik iris mata yang cokelat,
Tersembunyi rasa kecewa dan kekecewaan,
Terhadap dunia yang penuh dengan kepalsuan,
Terhadap manusia yang penuh dengan kebohongan.
Sepasang mata di cermin,
Mencari secercah harapan di kejauhan,
Menanti keajaiban yang akan mengubah segalanya,
Menemukan kebahagiaan yang hilang entah ke mana.
Di balik tatapan yang kosong,
Terpancar keinginan untuk bebas,
Terbang tinggi di langit yang biru,
Menjauh dari segala kesedihan dan luka.
Sepasang mata di cermin,
Mencerminkan kekuatan yang tersembunyi,
Siap untuk bangkit dan melawan,
Menerangi jalan menuju masa depan yang lebih cerah.
Di balik kaca yang berkilau,
Sepasang mata mulai bersinar,
Memancarkan tekad dan optimisme,
Siap untuk menghadapi dunia yang penuh dengan tantangan.
Sepasang mata di cermin,
Adalah cerminan diri yang sesungguhnya,
Dengan segala kekurangan dan kelebihannya,
Siap untuk menjalani hidup dengan penuh makna.
Di dalam cermin, sepasang mata menatap,
Mencerminkan kehidupan yang berlalu,
Mereka adalah jendela jiwa yang terbuka,
Menyimpan rahasia dan cerita yang terdalam.