Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kasihku di Jalur Langit

22 Februari 2024   13:19 Diperbarui: 22 Februari 2024   13:30 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasihku di Jalur Langit
Di hamparan biru nan luas, kau meluncur bagai elang
Menembus awan putih, bagai mimpi yang melayang
Kasihku, kau di jalur langit, menerbangkan cita-cita
Meninggalkan jejak cinta, di antara bintang dan nebula

Di kokpit pesawatmu, kau pegang kendali dengan gagah
Mengantar penumpang ke tujuan, dengan penuh tanggung jawab
Walau badai menerjang, kau tetap teguh dan berani
Menunjukkan ketangguhan, yang membuatku terpana

Di setiap penerbanganmu, doa selalu kupanjatkan
Semoga kau selalu selamat, dan kembali dengan tenang
Kerinduan menanti di rumah, dengan cinta yang tak terkira
Menanti pelukanmu erat, saat kau mendarat di bumi tercinta

Kasihku di jalur langit, kau adalah pahlawanku
Yang mengantarkan mimpi, dan membuka cakrawala baru
Bersamamu, aku belajar arti kesetiaan dan keberanian
Menemukan cinta sejati, di antara awan dan angkasa

Kasihku dijalur langit terbentang,
Seperti cahaya yang tak terpadamkan.
Di antara bintang-bintang berdansa,
Ia menyinari jalan yang kusesaki.

Ketika malam datang dengan senyapnya,
Kasihku mengalun dalam angan-angan.
Seperti aliran sungai yang tak pernah surut,
Ia mengalir dalam hati yang penuh cinta.

Di setiap titik cahaya yang berkedip,
Aku melihat bayangan wajahmu yang memesona.
Dalam gemerlapnya langit yang luas,
Kasihku bagai pelita yang tak pernah padam.

Meski badai menggertak di kejauhan,
Kasihku tetap teguh dalam ketenangan.
Sebagai pengingat bahwa cinta tak berbatas,
Di jalur langit, ia abadi dan suci.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun