Pertobatan Ekologi
Bumi menjerit, alam merintih,
Hutan gundul, sungai tercemar.
Sampah menumpuk, udara tercemar,
Bumi kian panas, bencana pun datang.
Kita telah berbuat salah,
Menyerakah alam demi keserakahan.
Hutan ditebang, sungai dikotori,
Udara diracuni, bumi dirusak.
Saatnya bertobat, saatnya berubah,
Menjaga alam, merawat bumi.
Menanam pohon, membersihkan sungai,
Mengurangi sampah, menjaga udara.
Mari hidup selaras dengan alam,
Menjaga keseimbangan ekosistem.
Bumi adalah rumah kita bersama,
Mari jaga dan lestarikan bersama.
Kita bersatu, kita bertobat,
Demi bumi yang hijau, alam yang lestari.
Demi masa depan yang cerah,
Demi anak cucu yang bahagia.
Dengarkanlah, wahai insan,
Suara alam yang meminta pertobatan.
Di dalam gemuruh air yang mengalir,
Dan dedaunan yang merayakan kehidupan.
Kita telah melanggar tatanan alam,
Dengan rakusnya kita mengambil tanpa henti.
Namun alam menangis, hutan-hutan terbakar,
Dan sungai-sungai tercemar oleh limbah manusia.
Inilah saatnya untuk bertobat,
Untuk kembali ke jalan yang benar.
Menghijaukan bumi, menjaga alam lestari,
Menyelamatkan rumah kita bersama.
Dengan tindakan nyata dan hati yang tulus,
Kita bisa memperbaiki kesalahan kita.
Melindungi habitat, menghormati keanekaragaman,
Dan memuliakan ciptaan-Nya yang indah.
Pertobatan ekologi, panggilan suci,
Untuk menyelamatkan bumi dan semua yang hidup di dalamnya.
Mari bersama-sama, dengan tekad yang bulat,
Mengukir masa depan yang hijau dan berkelanjutan.