Menunggu Mentari
Di ufuk timur yang masih gelap gulita,
Aku duduk, menunggu mentari datang.
Dalam diam yang penuh harap ini,
KuasaNya kuimpikan hadir dalam bayang.
Angin pagi membelai rambutku,
Sejuknya menyentuh hingga ke lubuk hati.
Dalam detik-detik yang teramat tenang,
Ku renungkan keindahan ciptaan-Nya.
Dalam jeda antara malam dan pagi,
Aku menanti, dengan sabar dan penuh keyakinan.
Karena di balik kegelapan yang menyelimuti,
Pasti akan datang cahaya yang memancar terang.
Mentari, lambang harapan dan kehidupan baru,
Aku menunggu kedatanganmu dengan setia.
Dalam doa dan harapan yang tak terbatas,
Ku renungkan keajaiban penciptaan-Mu yang agung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H