Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Negeriku yang Terhormat

10 Februari 2024   00:00 Diperbarui: 10 Februari 2024   00:07 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Negeriku yang Terhormat"

Di negeriku yang terhormat, asa dan doa menyatu,
Menyulut harapan di dalam dada, memandu langkah dalam kemerdekaan.
Di atas hukum, terhampar moral dan etika,
Sebagai refleksi dari religiositas dan kearifan budaya yang adiluhung.

Hukum bukanlah sekadar aturan,
Tetapi panggilan moral yang membimbing perilaku.
Namun, dalam realitasnya, hukum bisa dimanipulasi,
Dipelintir oleh kepentingan politik yang mengaburkan kebenaran.

Tetapi di tengah kemelut politik, terang benderang moral tetap bersinar,
Menjadi pedoman bagi keadilan yang sejati.
Seruan moral untuk meluruskan politik,
Menjadi panggilan hati bagi mereka yang berjuang demi kebenaran.

Di dalam nurani manusia yang waras,
Dan dalam kesadaran bersama yang jernih,
Terletak kekuatan untuk mengubah arah politik,
Menuju keadilan, kesetaraan, dan kedamaian yang abadi.

Oleh karena itu, mari kita bersatu,
Membaca nilai-nilai moral dan etika dalam setiap langkah.
Karena negeriku yang terhormat,
Dibangun atas dasar kebenaran dan keadilan, oleh para pemimpin yang bijaksana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun