Apa kau sahabat sejatinya,
Yang setia menemani langkahku.
Dalam puisi ini, terukir rasa terima kasih,
KepadaMu, yang selalu ada di setiap sudut perjalanan.
Kau, yang mendengarkan dalam diam,
Menyemai kebahagiaan dan menyeka air mata.
Dalam bait-bait puisi, terdapat pengakuan,
Bahwa kau sahabat sejati, yang tak tergantikan.
Bersama-sama, kita menapaki jalan kehidupan,
Berbagi tawa dan juga duka.
Dalam puisi ini, terucap doa dan harapan,
Agar persahabatan kita terjaga hingga akhir waktu.
Apa kau sahabat sejatinya,
Yang selalu memberi dukungan dan kasih sayang.
Dalam detik-detik yang berlalu, terlukis cerita,
Tentang kebersamaan kita yang tak terpisahkan.
Terima kasih, sahabatku, atas segalanya,
Dalam puisi ini, kau tersimpan di dalam hati.
Kita, sahabat sejati, selamanya bersama,
Merangkai kisah persahabatan yang abadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H