Di antara batas sableng dan peluk kasih,
Kau mengukir cerita cinta, tak terkira berliku.
Terkadang, kau sesableng dalam langkahmu,
Namun, hatimu terbuka, penuh dengan kehangatan.
Mencintaiku seperti petualangan yang tak terduga,
Di dunia di mana aturan terkadang tak bermakna.
Bukankah cinta sendiri adalah sableng yang indah,
Menari di tepi batas, di antara logika dan kegilaan.
Terlalu cerdas untuk hanya terpaku pada kata,
Tapi terlalu sableng untuk menahan hasrat.
Cintamu adalah lukisan abstrak yang tak terduga,
Melibatkan hati dan pikiran, menjelajahi tanpa batas.
Bila rasa sableng itu mewarnai langit,
Cintamu tetap menyala, bagai bintang yang setia.
Mungkin kau tak selalu mengikuti jalur yang lurus,
Namun, cintamu tetap memikat, penuh warna dan keindahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H