Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku dan Kau Telah Mengukir Harmoni Waktu

3 Februari 2024   17:59 Diperbarui: 3 Februari 2024   18:01 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku dan Kau Telah Mengukir Harmoni Waktu Cinta

Di taman hati yang mekar mewangi
Kisah cinta kita terukir abadi
Bersama melodi indah nan menari
Mengiringi tarian cinta yang tak terperi

Aku dan waktu bertemu dalam harmoni cinta,
Bagaikan melodi indah yang merajut hati.
Puisi ini adalah catatan perjalanan kita,
Mengukir cerita manis dalam tiap detik.

Aku dan kau, bagai dua nada
Saling melengkapi dalam harmoni cinta
Menyanyikan melodi kasih yang sempurna
Menebar pesona di setiap nada

Kau hadir bagai mentari pagi
Menyinari jiwaku yang sunyi
Memberikan kehangatan dan kasih
Menumbuhkan cinta yang tak terhingga

Di matahari terbit dan senja yang berpelukan,
Aku dan waktu menari dalam romantika abadi.
Dalam puisi ini, terlukis pelukan hangat,
Mengukir harmoni waktu yang tak terlupakan.

Aku dan kau, bagai dua bintang
Bersinar terang di langit yang kelam
Saling menghiasi dalam kegelapan
Menyinari jalan cinta yang tak terkira

Kita bersama, seperti dua not yang berpadu,
Menciptakan simfoni kasih di ruang hening.
Puisi ini adalah serenade dari hatiku,
Mengukir harmoni waktu dalam cinta yang abadi.


Cinta kita bagai simfoni indah
Terukir dalam lembaran sejarah cinta
Menjadi saksi bisu perjalanan kita
Bersama mengukir harmoni waktu cinta
Waktu berjalan, namun kita selalu bersama,
Seiring langkah-langkah kita dalam sejarah.
Dalam puisi ini, tercipta keindahan harmoni,
Aku dan waktu, menyatu dalam irama cinta yang selalu merdu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun