Jiwaku memujiMu, dalam irama yang hening,
Seperti kidung malam yang mengalun suci.
Dalam setiap detaknya, puisi kesyukuran tumbuh,
Jiwaku bersujud, menyanyikan keagunganMu.
Ketika mentari bersinar di pagi yang tenang,
Jiwaku memujiMu dalam embun yang merindang.
Dalam setiap hela nafas, tercium aroma kasih,
Puisi jiwa yang bersyukur, meresapi keindahanMu.
Lihatlah bintang-bintang yang berdansa di malam,
Jiwaku memujiMu dalam cahaya yang mengambang.
Dalam setiap langkah, puisi rasa syukur terucap,
Jiwaku berserah, menyembah keagunganMu.
Dalam kedamaian dan dalam gelap yang sunyi,
Jiwaku memujiMu, mengenali kehadiranMu.
Dalam setiap doa yang terpanjat, puisi syukur berkumandang,
Jiwaku merenung, mencintaiMu dalam segala bentuk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H