Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tak Berharap Lagi

2 Februari 2024   03:19 Diperbarui: 2 Februari 2024   03:23 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di hening malam yang sunyi,
Hati ini merenung penuh getir.
Tak berharap lagi, terdiam sendiri,
Jejak langkah usang, berhenti berlari.

Kata-kata yang terucap, hampa,
Mimpi-mimpi pudar dalam bayang gelap.
Tak lagi berharap, kini sepi,
Hanya angin yang saksi bisu.

Habis sudah rasa ingin tahu,
Pada akhirnya, kuputuskan berhenti.
Tak berharap lagi, relakan berlalu,
Di relung hati, kini hampa sepi.

Senyum yang dulu berseri,
Kini pudar dalam kesendirian.
Tak lagi berharap, reda cinta,
Dalam senja, hilanglah asa.

Namun di sela kelam hati,
Ada kekuatan yang tersisa.
Meski tak berharap, ada kebijaksanaan,
Menghadapi realita tanpa berlebihan.

Tak berharap lagi, tapi bukan menyerah,
Hati ini tetap menyimpan cerita.
Mungkin esok akan berbeda,
Meski kini, tak lagi berharap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun