Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hakikat Perpisahan

1 Februari 2024   02:24 Diperbarui: 1 Februari 2024   02:37 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di ujung kata, hakikat perpisahan cinta terpahat,
Bagai lembaran kisah yang berakhir dalam hening.
Bukan sekadar kata-kata, melainkan detik tak terucap,
Puisi ini mencoba mencerna hakikat perpisahan.

Pisahkan diri dari senyum yang dulu selalu bersinar,
Hakikat perpisahan, seperti luka yang perlahan sembuh.
Di balik pelukan terakhir, tersimpan kenangan manis,
Puisi ini berbicara tentang kehampaan yang mengiringi.

Langit yang sebelumnya cerah, kini mendung,
Hakikat perpisahan, mengiringi langkah-langkah pahit.
Dalam puisi ini, ada getir yang sulit diungkapkan,
Sebab hakikat perpisahan, bagaikan senja yang meredup.

Namun, dalam hening perpisahan, ada keberanian,
Puisi ini mencoba mengukir tentang ketabahan hati.
Hakikat perpisahan, bagian dari puisi kehidupan,
Di sana, tercipta kesempatan untuk merajut kisah baru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun