Puisi "Mandi Hujan dan Keringat, Asinnya Dunia Menjadi Sajak"
Di bawah langit terbuka, mandi hujan menyapa,
Titik-titik embun, merayakan tarian di kulit.
Keringat menari di balik sinar mentari bersinar,
Dua realitas, bertemu dalam puisi dunia yang asin.
Hujan mengalir, membasahi setiap jiwa yang haus,
Seperti air mata yang mencuci kepenatan batin.
Keringat meresap, mengalir dalam derasnya waktu,
Dalam puisi hidup, asinnya dunia menjadi sajak.
Mandi hujan dan keringat, dua kehidupan yang bersatu,
Sejatinya, takdir diukir di antara keduanya.
Asinnya dunia, tertuang dalam larutan yang tulus,
Puisi ini adalah rangkuman dari dua keberanian.
Dalam rintik hujan dan tetesan keringat,
Terbentuklah puisi tentang perjuangan dan keberanian.
Asinnya dunia, terukir dalam bait-bait yang bersinar,
Menjadi sajak hidup yang penuh makna dan kebijaksanaan.