Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dalam Tubuhku yang Terhalang, Angin Berbisik Tak Terucap

30 Januari 2024   01:23 Diperbarui: 30 Januari 2024   01:27 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi
"Dalam Tubuhku yang Terhalang, Angin Berbisik Tak Terucap"

Dalam tubuhku yang terhalang, angin bisikkan rindu,
Melintas seakan mencari pelukan langit yang biru.
Kaku, tubuhku terperangkap dalam beban berat,
Angin, simpanlah pesan cinta yang tak terucap.

Mengapa kau tak keluar, o angin yang pelan?
Menyelinap di rongga-rongga, mencari kebebasan.
Kata-kata terjebak di dinding-dinding dada,
Seperti angin yang terkurung dalam ruang sempit.

Bisikkanlah cerita pada daun-daun yang gugur,
Bawa pesan di tiap hembusan, jernihkan hatiku yang buru-buru.
Dalam tubuhku yang rapuh, terhimpit kebisuan,
Angin, kau adalah penyair yang menyimpan keluh.

Keluarlah, o angin, dari penjara dada ini,
Bawa cerita pada bintang-bintang yang terpencar.
Dalam tubuh yang terhalang, kuimpikan kebebasan,
Angin, hembuskan pesan cinta yang tak terucap.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun