Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lem Kebaperan

28 Januari 2024   17:30 Diperbarui: 28 Januari 2024   17:32 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lem Kebaperan yang Kudapati

Di dunia digital, lem perekat menyatu,
Baper hadir, tak terbendung bagai arus laut.
Kemelekatan yang lekat di hati,
Seolah-olah tak mungkin dilepaskan, lepaskan kah?

Namun, tiba saatnya berani mencabut benang,
Ketika baper melanda, peduli tetap terjaga.
Kita tak bisa terjerat dalam kepungan emosi,
Solider, kita hadapi badai digitalisasi.

Tetap peduli tanpa terjebak dalam drama,
Lem perekat kebaperan harus dilepaskan,
Biar hati tetap utuh, bebas dari belenggu,
Kemelekatan yang sehat, tak boleh kita terlupakan.

Kuasai diri dalam dunia maya yang terhubung,
Bukan hanya dengan gadget, tetapi hati yang berdampingan.
Zona nyaman gadget, lepaskan sejenak,
Agar kita bisa merasakan hidup yang sesungguhnya.

Tidak hanya terjebak dalam kecanggihan teknologi,
Melainkan merangkul kepedulian yang tulus,
Soldier of kindness, kita melangkah maju,
Melawan arus digital, membebaskan hati yang terikat.

Lem kebaperan perlahan terlepas,
Tapi peduli terhadap sesama tak pernah pudar.
Bukanlah lemah, melainkan kekuatan sejati,
Dalam dunia digital yang terus berputar.

Jadi, hadapilah badai digitalisasi dengan keberanian,
Lepaskan zona nyaman gadget yang mengikat.
Kita adalah penjaga kepedulian, pahlawan digital,
Dengan hati yang bebas dan jiwa yang bersinar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun