Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rimba Keinginan

25 Januari 2024   05:12 Diperbarui: 25 Januari 2024   05:25 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rimba Keinginan

Keinginan, sungai yang tak pernah surut,Membelai batin dengan alunan rayuan.Namun, di dalam riaknya tersembunyi rintihan,Sebuah puisi tentang sumber penderitaan.

Bunga-bunga keinginan mekar di hati,Sedap dipandang, namun berduri di tangkainya.Setiap harapan adalah embun di pagi,Namun, keinginan juga menyimpan pengorbanan.

Dalam rembulan keinginan yang bersinar,Tersembunyi bayangan malam yang menyamar.Setiap harap adalah sayap yang ingin terbang,Namun, terkadang keinginan membawa luka.

Di dalam rimbunnya keinginan yang terus tumbuh,Kita terjerat, seperti burung dalam sangkar.Penderitaan memancar dari keinginan yang tak terpenuhi,Seakan menjadi harga yang harus dibayar.

Maka, dalam rimba keinginan yang tak terbatas,Bijaklah dalam mengarahkan langkahmu.Keinginan bisa jadi teman, tapi juga lawan,Pahamilah, bahwa terkadang, keinginan adalah sumber penderitaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun