Terbelenggu
Tubuhku terbelenggu di dalam sel,
Rasa sepi menyelimuti kalbu.
Dunia luar terasa begitu jauh,
Seolah tak ada lagi yang peduli.
Pikiranku melayang bebas,
Mencari cinta yang telah pergi.
Semoga ia masih mengingatku,
Dan merindukan kehadiranku.
Hatiku terluka,
Oleh duri-duri kerinduan.
Aku ingin bebas,
Untuk kembali ke pelukannya.
Aku akan terus berjuang,
Untuk membebaskan diriku.
Aku akan kembali,
Untuk meraih cintaku.
Kita, dua jiwa, terjalin dalam irama waktu yang serupa. Puisi kita mengalir seiring belenggu waktu yang tak mampu memisahkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H