Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terbelenggu

21 Januari 2024   06:53 Diperbarui: 21 Januari 2024   07:06 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terbelenggu

Tubuhku terbelenggu di dalam sel,
Rasa sepi menyelimuti kalbu.
Dunia luar terasa begitu jauh,
Seolah tak ada lagi yang peduli.

Pikiranku melayang bebas,
Mencari cinta yang telah pergi.
Semoga ia masih mengingatku,
Dan merindukan kehadiranku.

Hatiku terluka,
Oleh duri-duri kerinduan.
Aku ingin bebas,
Untuk kembali ke pelukannya.

Aku akan terus berjuang,
Untuk membebaskan diriku.
Aku akan kembali,
Untuk meraih cintaku.

Kita, dua jiwa, terjalin dalam irama waktu yang serupa. Puisi kita mengalir seiring belenggu waktu yang tak mampu memisahkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun