Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebuah Tarian yang Tak Kunjung Selesai

17 Januari 2024   13:38 Diperbarui: 17 Januari 2024   13:59 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebuah Tarian yang Tak Kunjung Selesai

Di atas panggung yang luas
Mereka menari dengan anggun
Suara musik yang mengalun
Seolah mengajak mereka bersatu

Tarian mereka begitu indah
Seolah tak ada habisnya
Gerakan mereka begitu padu
Seolah menyatu dalam satu jiwa

Mereka menari dengan penuh cinta
Seolah tak ada yang lain
Mereka menari dengan penuh gairah
Seolah tak ada yang bisa menghentikan mereka

Tarian mereka adalah sebuah tarian yang tak kunjung selesai
Tarian yang akan terus berlanjut
Tarian yang akan selalu ada
Di dalam hati mereka

Dalam sepi malam yang gelap,
Sebuah tarian dimulai tanpa henti.
Langkah-langkah ringan menyentuh keheningan,
Sebuah perjalanan tanpa akhir yang abadi.

Melambai-lambai indah, tubuh bergerak,
Seakan menari di dalam mimpi yang tak terbatas.
Melodi tak terdengar, hanya irama hati yang mengalun,
Dalam tarian ini, waktu tak pernah bersuara.

Gelombang anggun melintasi ruang tak terlihat,
Sebuah ekspresi dalam gerakan yang lembut.
Tiada kata yang dapat menggambarkan,
Keindahan tarian ini yang tak kunjung selesai.

Saat kaki ini melangkah, dan tubuh ini berputar,
Tarian ini menjadi puisi yang terukir di angkasa.
Seperti kisah tak berujung yang terus berlanjut,
Dalam setiap gerakan, ada makna yang dalam terpendam.

Namun, apakah tarian ini akan pernah selesai?
Ataukah ia akan terus berlanjut hingga ke abadi?
Misteri dalam setiap langkah, dalam setiap gerak,
Sebuah tarian yang tak kunjung usai, abadi dalam keberlanjutan.

Dalam keheningan malam, tarian ini terus berdansa,
Seakan menjadi bagian dari alam semesta.
Mungkin, kita hanya penonton yang lewat,
Menyaksikan tarian yang tak pernah berakhir ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun