Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jembatan Menuju Dunia Ajaib

14 Januari 2024   22:39 Diperbarui: 14 Januari 2024   22:41 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jembatan Menuju Dunia Ajaib

Di tengah hutan belantara,
Ada sebuah jembatan tua,
Berdiri kokoh di atas sungai,
Menyeberangi jurang yang dalam.

Jembatan itu terbuat dari kayu,
Dengan ukiran yang indah,
Menceritakan kisah-kisah ajaib,
Dari dunia yang tak terduga.

Siapa pun yang berani melewati jembatan itu,
Akan dibawa ke dunia ajaib,
Dunia yang penuh dengan keajaiban,
Dunia yang penuh dengan impian.

Di dunia ajaib itu,
Semuanya mungkin terjadi,
Kamu bisa terbang seperti burung,
Berenang di lautan biru,

Berpetualang di hutan belantara,
Atau bertemu dengan makhluk ajaib,
Semuanya tergantung pada imajinasimu,
Dan keberanianmu untuk bermimpi.

Jadi, beranikah kamu melewati jembatan itu?
Beranikah kamu bermimpi?
Jika ya, maka dunia ajaib itu,
Menantimu.
Di tepian impian yang terkembang,
Terhampar jembatan menuju dunia ajaib.
Langkah kita menjadi gema di seberang,
Mengarungi keajaiban, tiada batas yang terasa.

Kayu-kayu jembatan, rona warna pelangi,
Menyambut langkah dengan hangatnya.
Di setiap seratnya terpahat cerita,
Dunia ajaib yang menanti di ujungnya.

Langit di atas jembatan, terhiasi bintang,
Seperti petunjuk dalam kegelapan malam.
Menuntun perjalanan, mengarahkan mimpi,
Jembatan ajaib menuju dunia tak terduga.

Suara angin berbisik lirih di bawah,
Menyampaikan rahasia alam yang bersahaja.
Langkah kita, bagai tarian di atas jembatan,
Menuju dunia yang penuh misteri dan keindahan.

Matahari terbenam, menjelang senja,
Mewarnai jembatan dengan nuansa emas.
Kita melangkah, bersama cahaya keberanian,
Menuju dunia yang ajaib, penuh keajaiban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun