Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pengampunan

13 Januari 2024   15:50 Diperbarui: 13 Januari 2024   16:06 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pengampunan

Jangan tunggu orang lain
Meminta maaf padamu
Mulailah dirimu
Untuk melepaskan pengampunan
Maka jiwa dan hatimu
Akan disegarkan oleh Tuhan
Sembuhkan luka batinmu
Pasti Allah selalu membantumu senantiasa
Agar masa depanmu
Lebih baik
Berbagilah
Saling menyembuhkan luka batinmu
Jangan tunggu maaf tiba dari bibir orang lain,
Mulailah dengan hatimu, melepaskan pengampunan.
Sebab di dalam rela memaaf, kekuatan tumbuh dalammu,
Jiwa dan hati yang bersih, disegarkan oleh kasih-Nya.

Allah selalu hadir, membantu langkahmu,
Sembuhkan luka batin, lalui setiap ujian dan cobaan.
Masa depanmu terukir dengan tinta harapan,
Jalani dengan kepercayaan, yakinlah akan sinar-Nya.

Saat luka merajai batin, berbagilah denganNya,
Doa adalah obat, penawar dalam setiap kesulitan.
Bersama Tuhan, beban terasa ringan,
Saling menyembuhkan, di tangan kasih yang ikhlas.

Buka pintu hatimu, untuk menerima dan memberi,
Pengampunan adalah jalan menuju kebebasan jiwa.
Jangan simpan dendam, biarkan hati bersih dan damai,
Allah menyertaimu, membantumu menjalani hari.

Bagilah senyum, bagilah cinta,
Mengubuhkan tembok kesedihan dan kekecewaan.
Mengapa menahan diri dalam gelap kesalahan,
Saat cahaya pengampunan siap menerangi jalanan.

Jangan tunggu maaf, mulailah dengan doa,
Biarlah hatimu luas, merangkul kedamaian.
Allah senantiasa bersamamu, menjaga langkahmu,
Saat hatimu membuka diri, keluhuran batin akan tercipta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun