Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rahasia Seorang Ibu

4 Januari 2024   10:29 Diperbarui: 4 Januari 2024   10:44 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rahasia Seorang Ibu

Di balik senyumnya yang manis
Tersimpan sejuta rahasia
Rahasia cinta yang tak pernah pudar
Rahasia kasih yang tak pernah lelah
Ibu selalu ada
Di saat susah maupun senang
Ibu selalu sabar
Merawat dan membesarkan kita
Ibu selalu mendoakan
Kebahagiaan dan kesuksesan kita
Ibu selalu menjadi
Pelindung dan panutan kita
Rahasia seorang ibu
Adalah cinta yang tulus
Kasih yang tak pernah pudar
Dan doa yang selalu ada
Semoga kita bisa membalas
Kasih sayang ibu
Dengan menjadi anak yang berbakti
Dan berhasil dalam hidup
Dalam senyap malam yang penuh arti,
Ibu merajut doa dalam hati.
Rahasia tersembunyi di matanya,
Menyimpan cerita hidup yang dini.

Di antara bayang-bayang cahaya bulan,
Ibu menyimpan rahasia dengan ketulusan.
Sepasang mata yang pernah menangis,
Menyiratkan kisah yang tak terungkapkan.

Tangan lembut yang selalu bekerja,
Menggenggam rahasia yang tak terucapkan.
Setiap goresan waktu, setiap kerut halus,
Menyimpan detik-detik kehidupan yang damai.

Ibu, peluklah rahasia itu erat,
Biarkan ia bersarang di dalam hati yang tulus.
Kisahkanlah pada bintang-bintang malam,
Yang akan menyimpannya dalam gelap dan damai.

Dalam pelukmu, rahasia itu menari,
Mengalunai lagu cinta yang abadi.
Hanya kau dan bulan yang tahu,
Cerita rahasia seorang ibu yang agung.

Dalam setiap senyum dan pelukan,
Tersemat rahasia yang tak ternilai.
Ibu, engkau adalah puisi hidup,
Dalam setiap baitnya, terukir keabadian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun