Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menunggu si Kuning

3 Januari 2024   11:49 Diperbarui: 3 Januari 2024   12:06 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di tepian jalan yang berkelok-kelok,
Aku menunggu si Kuning melaju dengan gagah.
Angkota yang setia membawa harapan,
Menyongsong kota dalam sinarnya yang cerah.

Waktu berjalan, tapi langkahku terhenti,
Menunggu si Kuning tiba dengan pesona.
Seperti senandung malam yang bersahaja,
Angkota itu hadir, membawa sejuta cerita.

Lewati jalan raya yang ramai,
Dalam keramaian, terdengar suara mesinnya.
Si Kuning melaju, sebagai penguasa jalanan,
Menjadi saksi bisu kisah perjalanan.

Tunggu sebentar, oh si Kuning yang menawan,
Bawa aku ke tempat yang jauh.
Angkota penantian, setia menunggu panggilan,
Menjadi pelipur rindu di kota yang luas.

Malam datang, lampu-lampu menyala,
Si Kuning menyapa dalam keheningan.
Angkota setia, temanku di malam yang sunyi,
Menjemput kenangan di setiap perjalanan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun