Selimut doa
Di perairan hati yang dalam, kapal cinta berlayar,
Melintasi lautan perasaan, menuju dermaga yang diyakini abadi.
Selimut doa menyelimuti perjalanan cinta,
Seperti angin lembut yang membawa harapan dan impian.
Dermaga yang sama, saksi bisu perjumpaan,
Tempat di mana cinta berlabuh, mengikat dua hati yang seirama.
Ombak cinta melambai, mempermainkan kenangan,
Sementara pelabuhan hati menjadi penjaga rahasia asmara.
Dalam pelukan yang hangat, cinta menemukan tempatnya,
Bagaikan kapal yang menemukan perlindungan di tengah badai.
Selimut doa menjadi sandaran, doa-doa yang lembut,
Menguatkan kapal cinta di dermaga yang sama selamanya.
Kisah ini terukir indah, dalam alunan doa yang setia,
Sebuah perjalanan cinta yang abadi, di pelabuhan hati yang bersama.
Di tengah badai masalah yang menerpa,
Bahtera cinta kita oleng tak menentu,
Hati kita lelah dan mulai putus asa,
Tak tahu lagi harus ke mana.
Namun, di balik gelapnya badai,
Terdapat selimut doa yang hangat,
Menyelimuti bahtera cinta kita,
Memberi kekuatan dan harapan.
Doa dari orang tua,
Doa dari anak-anak,
Doa dari sahabat dan teman,
Doa dari orang-orang yang menyayangi kita.
Doa-doa itu seperti cahaya yang menerangi,
Memberikan petunjuk dan jalan keluar,
Menuntun bahtera cinta kita menuju dermaga,
Tempat kita akan berlabuh dan bahagia.