Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Selimut Doa

1 Desember 2023   05:59 Diperbarui: 4 Desember 2023   21:08 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ombak di laut. Sumber: Pexels/Tyler Lastovich

Selimut doa
Di perairan hati yang dalam, kapal cinta berlayar,
Melintasi lautan perasaan, menuju dermaga yang diyakini abadi.

Selimut doa menyelimuti perjalanan cinta,
Seperti angin lembut yang membawa harapan dan impian.

Dermaga yang sama, saksi bisu perjumpaan,
Tempat di mana cinta berlabuh, mengikat dua hati yang seirama.

Ombak cinta melambai, mempermainkan kenangan,
Sementara pelabuhan hati menjadi penjaga rahasia asmara.

Dalam pelukan yang hangat, cinta menemukan tempatnya,
Bagaikan kapal yang menemukan perlindungan di tengah badai.

Selimut doa menjadi sandaran, doa-doa yang lembut,
Menguatkan kapal cinta di dermaga yang sama selamanya.

Kisah ini terukir indah, dalam alunan doa yang setia,
Sebuah perjalanan cinta yang abadi, di pelabuhan hati yang bersama.
Di tengah badai masalah yang menerpa,
Bahtera cinta kita oleng tak menentu,
Hati kita lelah dan mulai putus asa,
Tak tahu lagi harus ke mana.

Namun, di balik gelapnya badai,
Terdapat selimut doa yang hangat,
Menyelimuti bahtera cinta kita,
Memberi kekuatan dan harapan.

Doa dari orang tua,
Doa dari anak-anak,
Doa dari sahabat dan teman,
Doa dari orang-orang yang menyayangi kita.

Doa-doa itu seperti cahaya yang menerangi,
Memberikan petunjuk dan jalan keluar,
Menuntun bahtera cinta kita menuju dermaga,
Tempat kita akan berlabuh dan bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun