Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Terjebak dalam Jilid-Jilid: Membebaskan dari Belenggu Referensi

30 November 2023   05:39 Diperbarui: 30 November 2023   05:46 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Guru Terjebak dalam Jilid-Jilid: Membebaskan Pembelajaran dari Belenggu Referensi

Pada setiap hari yang berputar di dalam kelas ini, saya, seorang guru, merasa terjebak dalam belenggu jilid-jilid referensi. Sepertinya dunia ini hanya tersusun dalam baris-baris huruf hitam di atas halaman putih. Jilid-jilid buku referensi menjadi teman setia, tetapi apakah teman yang bisa membawa pembelajaran ke tingkat yang lebih tinggi?

Seakan-akan buku referensi adalah satu-satunya pintu masuk ke pengetahuan, saya terkadang merasa terbatas oleh keteraturan dan keterikatan pada fakta-fakta yang tercetak. Setiap lembaran menjadi seperti dinding yang membatasi imajinasi dan kreativitas saya sebagai pendidik.

Namun, saya menyadari bahwa pendidikan bukan hanya soal pengetahuan yang dapat terukir dalam baris-baris kalimat. Pembelajaran sejatinya adalah proses hidup yang dinamis, yang membutuhkan lebih dari sekadar bacaan. Murid-muridku bukan hanya lapar akan fakta dan teori, tapi mereka juga haus akan cerita, pengalaman, dan perjalanan hidup yang sebenarnya.

Saya memandang buku referensi sebagai sumber yang berharga, tetapi bukanlah satu-satunya sumber pengetahuan. Pendidikan harus lebih dari sekadar mengikuti alur buku yang sudah ditentukan. Murid-murid perlu melihat dunia di luar halaman kertas dan merasakan kehidupan di luar sana.

Saatnya bagi saya untuk membuka diri pada variasi pembelajaran. Saya harus membebaskan diri dari belenggu referensi dan mengajak murid-murid saya untuk melibatkan diri dalam diskusi, eksperimen, dan proyek-proyek kreatif. Kreativitas dan inovasi harus menjadi bagian dari setiap proses pembelajaran.

Guru yang tidak hanya terpaku pada buku referensi adalah guru yang membuka pintu menuju penemuan baru. Saya berkomitmen untuk melibatkan murid-murid saya dalam pengalaman belajar yang tidak terbatas oleh jilid-jilid buku. Saya akan memimpin mereka menjelajahi dunia di luar kelas dan membantu mereka merangkai pengetahuan dari berbagai sumber.

Pendidikan seharusnya menjadi petualangan yang menarik, bukan hanya rutinitas membaca. Saya ingin menjadi guru yang tidak hanya mengajarkan fakta, tetapi juga menginspirasi murid-murid untuk menjelajahi potensi diri mereka sendiri. 

Melalui langkah ini, saya berharap bisa mengubah paradigma pembelajaran di dalam kelas dan membebaskan diri saya, murid-murid, dan pengetahuan dari belenggu referensi yang terlalu ketat.

Guru adalah sosok yang berperan penting dalam proses pembelajaran. Merekalah yang bertugas untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa, membimbing siswa dalam belajar, dan mengevaluasi hasil belajar siswa.

Dalam menjalankan tugasnya, guru seringkali dihadapkan pada berbagai tantangan, salah satunya adalah ketergantungan terhadap referensi. Referensi, seperti buku teks, modul, dan LKS, memang dapat menjadi sumber belajar yang berharga bagi guru. Namun, ketergantungan yang berlebihan terhadap referensi dapat menjadi penghambat bagi kreativitas guru dalam pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun