Diam-diam mencari arti dalam gelap yang abadi,
Langkahmu seperti bayangan yang terhilang,
Menguak misteri di balik bulan yang malu-malu.
Di antara bintang yang gemilang, kau tersesat,
Mencari jawaban dalam bisikan angin malam,
Mengapa kau melangkah dengan hati yang terhimpit,
Seperti malam ini membawa cerita yang terpendam.
Puisi malam ini tak hanya tentang cinta,
Namun juga tentang rindu yang menyelinap tak terduga,
Seperti bayangan yang menjelma di bawah cahaya rembulan,
Kau hadir, meski tak terlihat mata manusia.
Malam ini, bisu menjadi bahasa puitis,
Dipeluk oleh kegelapan yang memahami rahasia,
Kau, penjelajah malam yang tak terungkap,
Mengapa kau mengendap-endap di antara waktu yang terhenti?
Apakah kau membawa cerita yang belum terucap,
Ataukah hanya mencari pelukan dalam hening malam?
Kenapa kau, seperti misteri yang tersembunyi,
Menari-nari di tepi bayang-bayang kehidupan?
Mungkin jawabannya ada di dalam matamu,
Atau tersimpan di dalam goresan pena tak terlihat,
Malam ini, kita berdua menjadi satu,
Dalam pusaran rasa yang tak terucapkan.
Di tengah malam yang sunyi
Kau mengendap-endap sendiri
Seperti pencuri malam
Yang mencari mangsanya
Kau berjalan dengan pelan
Seolah-olah takut ketahuan
Kau menundukkan kepalamu
Seolah-olah malu
Pencuri malamTerbuka di jendela baru
Pencuri malam
Kau melewati jalanan yang sepi
Kau menghindari keramaian
Kau takut ditangkap
Oleh orang-orang yang tak suka
Kau mencari makan
Untuk mengisi perutmu
Kau mencari tempat berteduh
Untuk melindungi tubuhmu
Kau adalah orang yang tersisih
Kau adalah orang yang terpinggirkan
Kau adalah orang yang miskin
Kau adalah orang yang lapar