"Lumpur Dosa: Bunga Malam yang Berubah"
Di etalase malam yang tenang,
Bunga malam berkembang,
Kecantikan mereka bersinar,
Dalam kegelapan, cahaya yang menyenangkan.
Aroma yang memikat hati,
Menggoda, merayu, dan mempesona,
Seperti pesona yang tersembunyi,
Dalam setiap kelopak yang mekar.
Malam pun tiba, penuh syahwat,
Dalam bunga malam yang merayu,
Keindahan malam yang tersembunyi,
Menjadi puisi yang tak terlupa.
Dalam Lumpur Dosa, Terbenam Bunga Malam
Di dalam kegelapan, di dalam lumpur dosa,
Bunga malam berkembang, menggoda nafsu,
Namun, jiwa yang terjerat, berbalik merayu,
Pemulihan menanti, cahaya Allah yang suci.
Metanoia memimpin langkah-langkahnya,
Hati yang patah, merintih untuk kembali,
Rekonsiliasi dalam langkah-langkah penuh doa,
Bunga malam berubah, terang Allah menari.
Pertobatan sungguh-sungguh, tulus dari jiwa,
Lumpur dosa dicuci, bersihkan dengan air suci,
Allah memeluk dengan kasih yang luar biasa,
Bunga malam yang terselamatkan, merasakan rahmatNya.
Di taman pertobatan, harapan kembali berseri,
Bunga malam menari, dalam sinar redemptive,
Jiwa yang kembali, metanoia yang memperlihatkan,
Dalam rekonsiliasi, Allah menggenggam erat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H