Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lumpur Dosa: Bunga Malam yang Berubah

26 November 2023   06:14 Diperbarui: 26 November 2023   06:26 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


"Lumpur Dosa: Bunga Malam yang Berubah"
Di etalase malam yang tenang,
Bunga malam berkembang,
Kecantikan mereka bersinar,
Dalam kegelapan, cahaya yang menyenangkan.

Aroma yang memikat hati,
Menggoda, merayu, dan mempesona,
Seperti pesona yang tersembunyi,
Dalam setiap kelopak yang mekar.

Malam pun tiba, penuh syahwat,
Dalam bunga malam yang merayu,
Keindahan malam yang tersembunyi,
Menjadi puisi yang tak terlupa.
Dalam Lumpur Dosa, Terbenam Bunga Malam

Di dalam kegelapan, di dalam lumpur dosa,
Bunga malam berkembang, menggoda nafsu,
Namun, jiwa yang terjerat, berbalik merayu,
Pemulihan menanti, cahaya Allah yang suci.

Metanoia memimpin langkah-langkahnya,
Hati yang patah, merintih untuk kembali,
Rekonsiliasi dalam langkah-langkah penuh doa,
Bunga malam berubah, terang Allah menari.

Pertobatan sungguh-sungguh, tulus dari jiwa,
Lumpur dosa dicuci, bersihkan dengan air suci,
Allah memeluk dengan kasih yang luar biasa,
Bunga malam yang terselamatkan, merasakan rahmatNya.

Di taman pertobatan, harapan kembali berseri,
Bunga malam menari, dalam sinar redemptive,
Jiwa yang kembali, metanoia yang memperlihatkan,
Dalam rekonsiliasi, Allah menggenggam erat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun