Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melarutkan Keringat Malam

22 November 2023   00:46 Diperbarui: 22 November 2023   00:47 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di bawah rembulan gemintang, Kau datang, malam berwarna. 

Dalam gelap, keringat pun menari, Sekuntum bunga waktu yang terbentang.

Malam ini, bintang-bintang menjadi saksi, Menyaksikan perjuangan malam yang terbentang. 

Keringat mengalir, sungguh indah melihatnya, Bagai mutiara asinnya garam usia yang menghiasi malam.

Jerit angin malam membawa cerita, Menyapa bunga-bunga di taman gelap. 

Keringat malam ini mengalir bagai sungai, Mengalir, deras, melarutkan semua penat.

pada satu asa menjemput pagi

Di sela waktu, langit pun berkisah, Mengenang setiap tetesan keringat. 

Malam menari, bintang-bintang menyaksikan, Bagaimana kau melarutkan keringat malam.

sambil ku sujud padanya sebelum pada pulau awan alas kelelahan..

Malam pun berbisik, berbisik rahasia, Tentang kisah keringat yang mengalir. 

Dalam diam, malam menjadi saksi,...... tuk hari esok yang lebih baik

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun