Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Kolaborasi antara Guru dan Orangtua, Seberapa Optimalkah?

20 November 2023   20:15 Diperbarui: 20 November 2023   20:21 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pentingnya Kolaborasi Antara Orangtua dan Guru, Mengapa Belum Terjalin Optimal?

Perundungan di kalangan pelajar adalah permasalahan serius yang dapat berdampak buruk pada perkembangan anak. Untuk mencegah terjadinya perundungan, pendidikan yang diberikan oleh orangtua memegang peran penting. Pendidikan ini tidak hanya mencakup pengetahuan tentang perundungan itu sendiri, tetapi juga melibatkan pembentukan nilai-nilai, sikap, dan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya keberagaman dan empati.

Salah satu elemen kunci dari pendidikan orangtua dalam mencegah perundungan adalah mengajarkan anak tentang pentingnya menghargai perbedaan. Orangtua dapat membimbing anak-anak untuk memahami dan meresapi keunikan setiap individu, tanpa memandang perbedaan suku, agama, jenis kelamin, atau orientasi seksual. Dengan membangun pemahaman ini, anak-anak dapat tumbuh dengan sikap inklusif dan menghormati keragaman.

Selain itu, orangtua perlu mengajarkan anak-anaknya cara menangani konflik dengan cara yang sehat. Ini melibatkan pengembangan keterampilan komunikasi, penyelesaian konflik tanpa kekerasan, dan kepekaan terhadap perasaan orang lain. Anak-anak yang memiliki keterampilan ini cenderung lebih baik dalam mengelola ketegangan dan konflik, mengurangi potensi mereka untuk terlibat dalam perilaku perundungan.

Penting juga bagi orangtua untuk memberikan contoh sikap positif dan empati. Anak-anak mempelajari banyak dari apa yang mereka lihat di rumah. Jika orangtua menunjukkan empati, toleransi, dan perilaku yang baik, anak-anak akan lebih cenderung meniru dan menginternalisasi nilai-nilai ini.

Selain memberikan pendidikan langsung, orangtua juga dapat memastikan bahwa anak-anak mereka merasa didukung dan aman di rumah. Komunikasi terbuka dan penerimaan terhadap perasaan anak dapat membantu menciptakan lingkungan di mana anak merasa nyaman untuk berbicara tentang pengalaman mereka, termasuk jika mereka mengalami perundungan. Orangtua yang terlibat secara aktif dalam kehidupan anak-anak mereka dapat dengan cepat mendeteksi tanda-tanda perubahan perilaku atau masalah lainnya.

Selain itu, orangtua dapat memperkuat hubungan dengan sekolah dan guru anak-anak mereka. Kolaborasi antara orangtua dan sekolah dapat menciptakan sistem pendukung yang kuat, membantu mencegah dan menanggapi perundungan dengan lebih efektif. Orangtua dapat terlibat dalam kegiatan sekolah, menghadiri pertemuan dengan guru, dan mendukung inisiatif anti-perundungan yang diimplementasikan oleh sekolah.

Dalam keseluruhan, pendidikan dari orangtua memiliki dampak yang signifikan dalam mencegah terjadinya perundungan. Dengan membimbing anak-anak untuk menghargai keberagaman, mengembangkan keterampilan komunikasi yang sehat, memberikan contoh sikap positif, menciptakan lingkungan yang aman di rumah, dan berkolaborasi dengan sekolah, orangtua dapat berperan sebagai agen perubahan yang positif untuk membentuk anak-anak menjadi individu yang peduli, menghormati, dan tidak membiarkan perundungan merajalela.

Pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) memegang peran krusial dalam membentuk masa depan para siswa. Salah satu faktor yang memainkan peran besar dalam suksesnya proses pendidikan adalah kolaborasi yang efektif antara orangtua dan guru. Namun, sayangnya, terdapat sejumlah tantangan yang menghambat terbentuknya kolaborasi yang optimal di SMA.

Salah satu kendala utama adalah kurangnya komunikasi yang efektif antara orangtua dan guru. Banyak orangtua yang mungkin merasa sulit untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan sekolah anak-anak mereka. Sebaliknya, guru juga mungkin menghadapi kesulitan dalam mengkomunikasikan perkembangan dan tantangan siswa kepada orangtua. Hasilnya, potensi kolaborasi yang seharusnya menjadi kekuatan bersama malah sering kali terabaikan.

Perbedaan harapan antara orangtua dan guru juga menjadi faktor yang signifikan. Orangtua mungkin memiliki harapan tertentu terkait perkembangan akademis dan non-akademis anak mereka, sedangkan guru memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa siswa mencapai potensi maksimal mereka. Kesenjangan ini dapat menciptakan ketegangan dan menghambat upaya kolaborasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun