Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kenapa Kau Mengendap-endap Malam Ini

13 Maret 2021   22:33 Diperbarui: 13 Maret 2021   22:39 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gelap bercampur kesunyian mengaduk-aduk malam ini..
Diam-diam ada yang mengendap-endap di balik rimbunnya belukar..seperti pencuri makanan dengan bau yang tak pernah mandi..
Semakin menyengat saat di guyur hujan malam ini..
Berlari dengan cepat mencari sesuap nasi sisa makanan..
Dari tong sampah ke tong sampah yang lain..
Dari gundukan sampah yang yang lain tanpa takut
Menghancurkan urat malunya untuk sesuap nasi..
Seperti pencuri malam yang kelaparan menerobos dinginnya malam dengan cepat..
Rakus tajam penciumanmu..
Menghabiskan malam tuk isi perutmu.. Sebelum pagi mengejarmu nanti..
Sebelum jam malam itu habis.
Seperti pencuri malam yang mengendap-endap cepat, sampai sangat penjaga rumah membiarkanmu
Musuh besarmu membiarkanmu pula..
Meski kadang kau dimakan..
Tuk kurangi populasimu tak punah di makan mereka..
Tapi tak rakus sepertimu.. Lebih enak tidur...
Daripada mengurusimu..
Kau masih beruntung di sekitar rumahku..
Leluasa bebas tak terkendali..
Asal kau tak keterlaluan..
Tapi teman-temanmu tak seberuntung dirimu..
Bangkai mereka berceceran arus di lindas..
Sampai pipih kering tak terurus..
Setelah di bunuh dengan sadis. Dan diracun... Dengan keji..
Dan tidak berperikehewanan..
Saat kau ikut berkabung punahnya keturunanmu..
Tapi kau bukan pencuri uang rakyat..
Kau hanya tikus rumah yang kelaparan diwaktu hujan, karena sumber makananmu di kuasai mereka yang tak bertanggung jawab
Kau hanya sekedar mencari sesuap nasi bersama binatang malam lainnya..
Daripada mati kelaparan demi mempertaruhkan nyawamu demi sesuap nasi
Moga umurmu panjang di telan waktu..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun