Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menunggu Fajar

19 Februari 2021   20:43 Diperbarui: 19 Februari 2021   20:49 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat fajar kala menyapa
Teringat akan duka nestapa
Menyesal akan adanya sang esok
Yang hanya membuat derita kian merajam diri oleh jarum-jarum dinginnya hati..

Jika memang ada sang asa di balik mentari..
Perlukah juga sang keputusasaan di balik selimut pagi ini yang menghalangi sinarmu sendiri..
Untuk apa kebahagiaan kalbu..
Bila hanya ada untuk dihancurkan sambil ziarahi penderitaan..

Untuk apa mempermainkan takdir manusia
Yang berjuang hanya untuk si dia
Jika hidup adalah mempertaruhkan impian
Lebih baik ku meringkuk dalam kegelapan
Dan mencapai sinarmu asa..
Dan berbalik padaNya. . Tuk mencapai fajar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun