Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menunggumu

15 Februari 2021   06:35 Diperbarui: 15 Februari 2021   07:00 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menunggu dirimu
Mendung kelabu masih menyelimti pagi
Saat ku menunggu dirimu...
Ku tunggu di barat Kartonyono...
Mentari pun ikut menunggu mu..
Yang masih malu-malu berselimut awan tebal...
Saat arus kesibukan orang yang mulai memadat dan mengalir kembali..
Bergantian mengejar waktu..
Yang tak pernah akan kembali lagi..
Di sini aku masih menunggumu..
Kapan kau akan menemuiku..
Ku rindu sapaan hangatmu..
Yang terpercik pada kubangan Kangen selepas hujan pagi ini..
Yang tak mau meresap ke dasar hatiku..
Yang ingin kau sapa penuh hangat..
Sebelum bersama si kuning ku pergi..
Ataukah kau sudah luka..
Kalau aku tunggu..
Yang bersusah payah memperjuangkan mu..
Dalam sebuah kubangan rindu..
Ku jernihkan...
Agar bisa kau nikmati cinta suciku...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun