Di tepi sungai yang tenang dan jernih,
Ikan berkata, "Kawanku, mengapa langkahmu lambat seperti ini?"
Kura-kura tersenyum dan menjawab lirih,
"Bukan lambat, tapi aku berhati-hati memahami hidup ini."
Ikan merenung, berenang mengelilingi,
"Tapi aku terombang-ambing oleh arus yang tak pernah henti.
Hidupku cepat, namun kerap kosong,
Bagaimana caramu tetap tenang meski waktu berbilang?"
Kura-kura menatap jauh ke dalam air,
"Mungkin arus itu pelajaran yang harus kau pahami.
Aku berjalan lambat karena setiap langkah adalah makna,
Mengapa kau tak mencoba mendengar suara hatimu sendiri?"
Ikan terdiam, arus tak lagi terasa bising,
Ia bertanya pada dirinya, "Adakah aku lupa tujuan di ujung renang ini?"
Kura-kura melanjutkan, "Kita hidup tak hanya untuk bergegas,
Tapi untuk memahami siapa kita di dalam ketenangan yang tulus."
Manusia di tepi sungai mendengar percakapan,
Tertunduk ia dalam permenungan panjang.
"Hidupku seperti ikan, terburu waktu dan tujuan,
Namun mungkin aku perlu belajar langkah kura-kura yang perlahan."
Sungai mengalirkan pelajaran abadi,
Bahwa ketenangan ada di lubuk hati yang sejati.
Dalam permenungan dan evaluasi diri,
Manusia menemukan cahaya batin yang tak pernah mati.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI