Di ujung hari, ketika senja merangkak pergi,
hanya lembut nada hati yang berbicara.
Namun, duri kebencian sering kali teruntai,
menusuk jiwa-jiwa yang tak paham cinta.
Dalam bayang gelap yang merayap perlahan,
ada sinar kecil, secerca asa yang bertahan.
Bukan harum dunia yang semu dan palsu,
bukan pula wangi munafik yang menyelimuti pilu.
Di tengah keterpurukan dan debu luka,
nama-Mu menggema, menggetarkan jiwa.
Hanya Engkau, Sang Penjaga hati,
yang mampu menyingkirkan duri-duri.
Kau redupkan bara dendam dalam benak,
dan nyalakan lilin pertobatan di celah gelap.
Mereka yang hilang, Kau panggil pulang,
dengan cinta yang tak pernah Kau biarkan hilang.
Senja pun menyerah pada malam,
tapi sinar kasih-Mu tak pernah padam.
Membimbing kami, memulihkan hati,
hingga tak ada lagi duri yang melukai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H