Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nyanyian Malam dan Asa yang Hilang

5 Desember 2024   21:03 Diperbarui: 5 Desember 2024   21:10 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nyanyian Malam dan Asa yang Hilang

Ku hirup udara malam yang senyap,
Enggan menyapa, menyimpan rahasia.
Hanya simfoni katak bernyanyi indah,
Di bawah hujan yang bisu, tanpa suara.

Patok kemalasan menancap erat,
Dalam dinginnya malam yang pekat.
Merantau asa menuju kehangatan,
Namun rembulan redup, ditelan kelam.

Gelap meratakan nyawa malam,
Hujan enggan berdamai dengan terang.
Bintang pun gagal menusukkan sinarnya,
Pada harapan yang kian pudar di cakrawala.

Aku tetap di sini, menggenggam rindu,
Menanti cahaya yang tak kunjung bertemu.
Malam menyelimuti, menghantui jiwa,
Namun asa, meski redup, tak akan sirna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun