Nyanyian Malam dan Asa yang Hilang
Ku hirup udara malam yang senyap,
Enggan menyapa, menyimpan rahasia.
Hanya simfoni katak bernyanyi indah,
Di bawah hujan yang bisu, tanpa suara.
Patok kemalasan menancap erat,
Dalam dinginnya malam yang pekat.
Merantau asa menuju kehangatan,
Namun rembulan redup, ditelan kelam.
Gelap meratakan nyawa malam,
Hujan enggan berdamai dengan terang.
Bintang pun gagal menusukkan sinarnya,
Pada harapan yang kian pudar di cakrawala.
Aku tetap di sini, menggenggam rindu,
Menanti cahaya yang tak kunjung bertemu.
Malam menyelimuti, menghantui jiwa,
Namun asa, meski redup, tak akan sirna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H