Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

kendorkan tali kekang ambisi

5 Desember 2024   04:11 Diperbarui: 5 Desember 2024   08:20 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kendorkan Tali Kekang Ambisi

Kendurkan tali kekang, jiwa yang lelah,
Ambil nafas panjang, lepaskan beban.
Jangan terburu-buru, menuju puncak,
Nikmati perjalanan, setiap langkahnya.

Biarkan pikiran tenang, hati berdamai,
Dengan diri sendiri, dengan dunia.
Jangan terpaku pada mimpi, yang belum tercapai,
Syukuri setiap detik, yang masih tersisa.

Berhentilah mengejar, yang takkan pernah cukup,
Nikmatilah sederhana, yang begitu indah.
Percayalah, kebaikan akan berlipat,
Jika kita menebarnya, dengan tulus dan ikhlas.

Jadilah diri sendiri, unik dan berharga,
Jangan biarkan dunia, meredupkan sinarmu.
Tetaplah bersinar, meski terkadang gelap,
Karena di balik kesulitan, ada harapan baru.

Saat beban terasa menyesakkan,
Lepaskan, tenangkan langkah perlahan.
Ini hanyalah satu bab dalam perjalanan,
Bukan akhir dari seluruh kisah kehidupan.

Masih banyak keindahan yang menanti,
Momen-momen penuh makna dan arti.
Orang-orang hebat, dalam doa mereka,
Berharap hadir dalam cerita bersama.

Banyak berkah yang belum tergapai,
Kebahagiaan tersembunyi di balik awan yang melambai.
Jangan biarkan ambisi menjerat terlalu kuat,
Nikmati setiap nafas, di sinilah hidup bermula.

Kendorkan tali kekang menuju puncak tertinggi,
Karena perjalanan lebih indah dari sekadar tiba di tepi.
Percayalah, waktu menyimpan kejutan yang pasti,
Hadapi dengan tenang, dan syukur di hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun