Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dari Reruntuhan menuju Cahaya

5 Desember 2024   06:07 Diperbarui: 5 Desember 2024   06:10 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dari Reruntuhan Menuju Cahaya

Duniaku pernah retak, pecah berkeping,
Seolah tak ada lagi harapan yang tersisa.
Lubang jarum cahaya, menembus gelapnya hati,
Membangkitkan semangat, yang hampir padam.

Hujan deras mengguyur, membasahi jiwa,
Namun tak mampu meredam langkahku.
Satu demi satu, puing-puing ku tata,
Membangun kembali, asa yang sempat pudar.

Seperti musim yang silih berganti,
Hidup pun tak selamanya sama.
Badai pasti berlalu, mentari akan kembali,
Menyinari hari-hari yang kelabu.

Jangan pernah menyerah, saat badai menerpa,
Percayalah, keajaiban bisa terjadi.
Esok hari mungkin membawa kejutan,
Yang akan mengubah segalanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun