Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja dan Mendung

3 Desember 2024   17:10 Diperbarui: 3 Desember 2024   17:10 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja dan Mendung"

Mendung tebal mengusir senja,
menyebarkan aroma dingin,
mengisi celah hening,
di antara lara dan kesepian per kapita.

Namun senja, meski tersembunyi,
tak pernah lupa membawa pesan:
"Gelap hanyalah jeda,
bukan akhir cerita."

Heningnya memulihkan luka,
walau sebentar, cukup menyentuh jiwa.
Tapi perasaan yang berselimut pilu,
membutuhkan terang hati yang baru.

Di persimpangan senja dan harapan,
kau memilih arah pandang:
meratap pada bayangan gelap,
atau menatap terang masa depan.

Percaya pada diri,
peluklah pikiran yang positif.
Lihatlah peluang dalam tiap rintangan,
dan biarkan cahaya menerangi jalan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun