Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malam Merindu

3 Desember 2024   04:37 Diperbarui: 3 Desember 2024   04:49 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam Merindu

Malam dilahirkan dari rahim kesunyian,
Gelapnya disinari oleh cahaya rinduku padamu.
Bintang-bintang bersaksi, mimpi-mimpi melayang,
Dalam keheningan malam, cinta kita bersemi.

Kau bagai rembulan, menerangi jiwaku yang gelap,
Hangatmu membelai, mencairkan es dalam dada.
Malam adalah kanvas, di mana kita melukis cinta,
Dengan warna-warna mimpi, yang takkan pernah pudar.

Setiap malam, aku merindukan pelukanmu,
Suara lembutmu, yang menenangkan hati.
Kau adalah rumah, tempatku selalu kembali,
Cinta kita abadi, sepanjang masa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun