Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

siklus jiwa

1 Desember 2024   20:21 Diperbarui: 1 Desember 2024   21:14 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Siklus Jiwa

Dalam pusaran waktu, jiwa berlayar,
Menembus badai, mengarungi samudra.
Bahtera cinta, terombang-ambing ombak,
Menguji kekuatan, hingga retak.

Seperti langit biru, yang kadang mendung kelabu,
Jiwa pun berganti, dari suka ke duka.
Petir menggelegar, menyambar hati yang resah,
Namun di baliknya, ada pelangi indah menyapa.

Hujan membasahi bumi, menyuburkan jiwa,
Menyiratkan pertumbuhan, meski dalam duka.
Angin menerpa, menggoyahkan pohon tua,
Namun akarnya tetap kuat, mencengkeram tanah.

Dalam setiap siklus, ada pelajaran berharga,
Kuatkanlah hati, hadapi segala cobaan.
Seperti roda berputar, kehidupan tak pernah sama,
Nikmati setiap momen, dengan segala warna.

Roh alam merasuki jiwa, menyatu dalam raga,
Menjadikan kita bagian dari semesta raya.
Terima segala yang ada, dengan lapang dada,
Karena hidup adalah anugerah yang tak ternilai.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun