Aku bergulat dengan angin,
bukan karena ingin menang,
tapi karena lelah menghadapi
mereka yang tak berdamai dengan dirinya sendiri.
Mereka bertempur dalam diam,
dan aku dijadikan medan perangnya.
Mereka berbicara,
bukan untuk mendengar,
hanya untuk melemparkan gaduh
yang memantul dalam batinku.
Setiap kata adalah badai kecil,
mengoyak kedamaian yang susah payah kujaga.
Namun, aku memilih berhenti.
Menjauh dari angin yang berteriak,
dari peperangan yang bukan milikku.
Karena kini aku tahu,
tidak ada argumen yang layak
mengorbankan kesehatan jiwaku,
menghancurkan kedamaianku,
atau merendahkan vibrasi hidupku.
Biar angin bergulat sendiri,
dan aku akan berjalan,
menjaga langkahku tetap tenang,
mencari langit yang lebih damai,
tempat hatiku bisa bernafas lega.ber
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H