Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

embun pagi dan harapan baru

28 November 2024   05:05 Diperbarui: 28 November 2024   01:18 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Embun Pagi dan Harapan Baru

Dingin menusuk tulang, membekukan embung,
Malaas tubuh ini, ingin terus tertidur nyenyak.
Namun, suara hati berbisik, "Bangunlah!"
Ada harapan baru, menanti di luar sana.

Jangan menoleh ke belakang, masa lalu sudah pergi,
Jadikan ia pelajaran, api semangat membara.
Hari ini adalah anugerah, kesempatan untuk meraih mimpi,
Jangan sia-siakan, dengan penyesalan yang mendalam.

"Belajarlah dari hari kemarin, jalani hari ini, harapan untuk hari esok"
Kalimat bijak, menjadi pedoman hidup.
Masa depan cerah menanti, jika kita mau berusaha,
Lepaskan beban masa lalu, buka lembaran baru.

Hidup tanpa harapan, bagai lautan tanpa ombak,
Kosong dan hampa, tak ada makna.
Berjuanglah untuk sesuatu, yang kau impikan,
Dengan semangat membara, takkan pernah menyerah.

Meski embun pagi menusuk, hati tetap hangat,
Cahaya mentari, membakar semangat.
Jadikan hari ini, lebih baik dari kemarin,
Dengan langkah pasti, kita menghadapi tantangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun