Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terjerat dalam Jeruji Hujan

27 November 2024   18:18 Diperbarui: 27 November 2024   18:26 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terjerat dalam Jeruji Hujan

Ingin ku berselisih denganmu, malam suci,
Dalam tarian rintik yang tak pernah berhenti.
Jatuh ke dalam kedalaman jiwamu,
Merasakan detak jantungmu, nafasmu, dan seluruh dirimu.

Hujan membingkai kita, dalam lukisan alam,
Jerujinya menari, mengunci kita dalam pelukan.
Tubuh dan jiwa menyatu, dalam irama yang sama,
Merasakan kedamaian, dalam keheningan hujan.

Semakin mengenal diri, semakin aku mengerti,
Bahwa hidup adalah perjalanan, penuh misteri.
Sabar menyelimuti, hati tak lagi gentar,
Melihatmu tumbuh, dalam setiap tetes hujan.

Hujan adalah cermin, memantulkan segala rasa,
Kegembiraan, kesedihan, cinta, dan dahaga.
Dalam setiap tetes, kita belajar dan dewasa,
Menerima segala yang ada, tanpa cela.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun