Mohon tunggu...
AGUNG CHRISTANTO
AGUNG CHRISTANTO Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

bukan siapa siapa dari nol kembali belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Filosofi Detik yang Bernafas

27 November 2024   17:17 Diperbarui: 27 November 2024   17:22 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Filosofi Detik yang Bernafas

Detik demi detik mengalir pelan,
nafas roh menghidupkan jiwa,
raga bergerak dalam anugerah,
mental diuji dalam badai yang datang.

Setiap hari, dunia meratap,
ratusan jiwa kembali kepada-Nya,
namun engkau masih berdiri di sini,
menghirup udara kasih dari Sang Maha.

Itu bukan kebetulan,
itu adalah kesempatan,
kesempatan untuk bersyukur lebih dalam,
untuk memperbaiki langkah dalam perjalanan.

Syukurkan nafas yang mengalir,
doakan mereka yang telah pergi,
dan ingatlah, hidup ini titipan,
setiap detik adalah ujian keimanan.

Rangkul waktu yang masih tersisa,
cari pengampunan dalam keikhlasan,
sebab hidup ini rapuh dan fana,
namun selalu ada harapan dalam perbaikan.

Jangan sia-siakan detik ini,
setiap hembusan adalah rahmat-Nya,
jadilah roh yang hidup dalam kesadaran,
bahwa setiap detik adalah panggilan cinta dari Tuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun